BSD

Banyak orang yang menggunakan istilah BSD dan Serpong secara bergantian karena menganggap bahwa keduanya adalah hal yang sama. Akan tetapi BSD dan Serpong adalah dua daerah yang berbeda meskipun keduanya sama sama menggunakan nama Serpong didalamnya.

Perbedaan utamanya dengan Serpong adalah BSD ini berdiri diatas 4 buah kecamatan di Tangerang Selatan yaitu

• Kecamatan Serpong
• Kecamatan Serpong Utara
• Kecamatan Cisauk
• Kecamatan Pagedangan

BSD atau Bumi Serpong Damai merupakan kawasan kota mandiri yang sering disebut BSD City dan dikembangkan oleh Sinarmas Land. BSD City merupakan kota mandiri yang diresmikan tepat pada 16 Januari 1989 yang waktu itu masih berupa lahan kosong bekas hutan. Disebut sebagai kota mandiri karena telah memiliki infrastruktur masif berdiri sendiri dan tidak mengandalkan infrastruktur yang telah lebih dahulu ada termasuk perumahan, pusat bisnis, pusat perbelanjaan seperti AEON Mall dan fasilitas umum lainnya seperti rumah sakit, pusat hiburan, lapangan golf hingga jalan tol.

BSD dan Grup 42 sebuah perusahaan teknlogi berbasis di Abu Dhabi berkolaborasi untuk mengimplementasikan platform smart city dan smart campus di BSD. Kerjasama ini  bertujuan untuk mengembangkan layanan dan aplikasi pada platform tersebut dengan menerapkan praktik terbaik dalam pemantauan keamanan, akses gedung, pembayaran, perdagangan, periklanan, pendidikan dan perawatan kesehatan sehingga dapat menjadi tolak ukur di Indonesia atas teknologi terapan dibidang digital ini.

Penerapan teknologi digital ini penting mengingat bahwa saat ini BSD telah menjadi Silicon Valley nya Indonesia. Beberapa perusahaan teknolgi kelas dunia memilih berkantor pusat disini seperti Apple, Amazon AWS, Microsoft  hingga ratusan start up lainnya telah memilih BSD sebagai tempat untuk membuka kantor pertamanya  di Indonesia karena infrastruktur yang memdukung dan ketersediaan tenaga kerja terlatih yang cukup memadai di BSD.

BSD merupakan kawasan proyek terencana terbesar di Indonesia dengan luas lahan sekitar 4.700 hektar dan yang baru dibangun saat ini adalah 1.700 hektar. Adapun pembangunannya sendiri terbagi dalam beberapa tahap yang 20 tahun setelah diluncurkan telah ditinggali lebih dari 16.000 kepala keluarga. Saat ini BSD telah menjadi PSN atau Proyek Strategis Nasional untuk membantu perekonomian wilayah ini semakin berkembang demi kesejeahteraan masyarakat.

Indonesia diproyeksikan akan memiliki 32 juta orang yang mencari tempat tinggal di daerah perkotaan pada tahun 2030. Sejalan dengan profil demografi negara ini sedang dalam masa transisi dengan populasi usia kerja yang terus bertambah dan juga kelompok usia lanjut yang lebih besar dan daya beli yang lebih tinggi. Sebagai ibukota negara dan salah satu kota dengan pertumbuhan paling pesat di dunia maka kemajuan pembangunan diwilayah sekitar Jakarta akan menjadi titik fokus dari urbanisasi yang cepat.

Oleh karena itu kawasan disekitar Jakarta sangat membutuhkan solusi untuk memenuhi kebutuhan akan perumahan yang inovatif, kreatif dan berkelanjutan. Solusi ini perlu memprioritaskan pengelolaan sumber daya alam dan mempertahankan standar yang adil baik untuk komunitas yang sudah mapan maupun yang baru. Terutama dengan harga rumah yang semakin mahal di BSD yang sudah mencapai Rp. 2 - 4 milyar rupiah menjadikan apartemen sebagai pilihan tempat tinggal yang menarik karena dengan luas dan lokasi yang sama sudah dapat diperoleh dengan harga kurang dari Rp 800 juta.

Kota Mandiri BSD City memiliki lima ruas jalan tol dan dua di antaranya telah terhubung dengan jalur penghubung ke busway TransJakarta baik untuk akses lokal maupun ke Jakarta. Selain itu, jalur kereta api ganda telah diimplementasikan untuk transportasi regional antar wilayah. BSD juga telah memiliki sebuah pabrik pengolahan air khusus dan infrastruktur listrik yang andal guna memastikan bahwa kebutuhan para penghuninya terpenuhi secara mandiri tanpa bergantung pada instalsi listrik yang telah ada. BSD ini juga terdapat lebih dari 65 institusi pendidikan dan tiga rumah sakit, berbagai pusat perbelanjaan, pusat hiburan, fasilitas olahraga dan rekreasi.

BSD juga terkenal dengan kota bernuasa hijau yang ramah pada pejalan kaki serta memandang pohon sebagai sahabat dan bukan musuh sehigga harus ditebang karena misi untuk melestarikan keindahan alam daerah aliran sungai Cisadane adalah prioritas bagi kota masa depan yang berwawasan lingkungan untuk kepentingan semua orang dengan merangkul kebutuhan masyarakat desa tradisional yang berdekatan dan penghuni baru sekaligus mencari alternatif untuk mengatasi kemacetan dan polusi di kota.

Sementara Jakarta mengandalkan penggunaan sumur dalam untuk memenuhi kebutuhan air bersih yang membuat Jakarta semakin tenggelam dengan penurunan permukaan tanah yang sangat cepat sampai 40 cm per tahun maka BSD telah memiliki kemandirian air secara sempurna dan tidak memiliki limbah air minum melalui penggunaan sistem manajemen air dan penghijauan yang luas. Penyaringan dan pengolahan air limbah untuk digunakan kembali dalam sanitasi, pembersihan jalan dan irigasi sangat efektif terlaksana di BSD.