Transportasi diwilayah aglomerasi bagian selatan seperti Serpong ini sudah mapan dan lengkap karena daerah ini telah dirancang dan dikembangkan secara matang oleh Sinarmas Land sebagai sebuah kota mandiri baik dari segi prasaran maupun secara ekonomi. Infrastruktur terbilang lengkap dengan jalan yang lebar bebas macet serta bebas banjir. Ini sangatlah berbeda dengan daerah timur Jakarta dimana infrastrukturnya tumbuh berkembang secara mandiri tanpa ada perencanaan atau roadmap yang baik. Keberadaan sarana transportasi massal ini membuat daerah ini cocok untuk menjadi penunjang ekonomi Ibu kota DKI Jakarta.
Beberapa sarana transportasi massal yang sudah tersedia dan operasional yang terdapat di wilayah Serpong BSD menuju Jakarta yaitu antara lain Commuter Line, TransBSD, BSD Link, TransJakarta dan Mikrotrans sedangkan untuk moda transportasi seperti MRT dan LRT masih dalam tahap pembangunan. Bagi yang memilih memakai kendaraan pribadi tempat ini terletak diantara dua buah urat nadi jalan tol utama yaitu Jalan Tol Jakarta Merak dan Jalan Tol Jakarta Serpong Balaraja yang memiliki beberapa gerbang tol penghubung JORR 2 di selatan Jakarta yaitu gerbang tol Ulujami, gerbang tol Pondok Ranji, gerbang tol Veteran, gerbang tol Bintaro Viaduct maupun gerbang tol Ciledug menuju Bandara Soekaron Hatta. Kemudahan transportasi ini sangat penting dalam bekerja ataupun memilih tempat tinggal yang nyaman dan strategis karena biaya transportasi rata rata mencapai 30 persen dari anggaran bulanan rumah tangga.
Untuk kereta api terdapat 3 buah stasiun KRL yang telah berdiri dan operasional yaitu Stasiun KRL Rawa Buntu, Stasiun Serpong dan Stasiun TOD Cisauk dan yang sedang dalam tahap pembangunan adalah stasiun Jatake. Bus TransBSD dan TransJakarta S11 dan S12 juga tersedia menuju tempat tempat strategis dan pusat bisnis CBD di Jakarta seperti Blok M, Ratu Plaza, Grogol, Central Park Mall hingga stasiun MRT Fatmawati dan Lebak Bulus.
BSD Link tersedia secara gratis untuk moda transportasi diwilayah Serpong yang hampir sama dengan JakLingko untuk angkutan perkotaan dalam satu kecamatan di Jakarta yang disediakan secara gratis juga oleh Pemda DKI. Perbedaan utamanya adalah untuk menikmati BSD Link kita tidak perlu membawa kartu eMoney karena tidak memerlukan tap in dan tap out. Angkot atau mikrolet atau yang kini lebih trend dengan sebutan Mikrotrans juga sudah tersedia di Serpong.
Belum lagi Serpong dan BSD ini juga sudah ramah terhadap perkembangan teknologi seperti Ojek Online dan tidak seperti beberapa daerah yang masih anti terhadap kemajuan ini hingga menyebabkan mahalnya biaya transportasi yang akhirnya membuat tingginya biaya hidup.
Jaringan transportasi yang sudah terintegrasi dengan sempurna baik untuk aktivitas bisnis atau keseharian warganya baik didalam wilayah maupun ke wilayah sekitarnya maka sangat tidak heran apabila daerah Serpong ini cukup berkembang sebagai daerah dengan pertumbuhan ekonomi yang melebihi rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia atau juga sebagai sumber tenaga kerja terlatih untuk mendukung perekonomian DKI Jakarta
Sebuah pesawat ringan jatuh di Kawasan Lapangan Sunburst BSD Kecamatan Serpong Tangerang Selatan pada hari Minggu sekitar pukul 14.00 WIB. Tiga orang yang merupakan awak dan penumpang pesawat meninggal dunia dalam insiden pesawat tersebut. Pesawat yang jatuh diketahui bernomor registrasi PK-IFP. Kementerian Perhubungan sebelumnya mengidentifikasi pesawat yang jatuh adalah jenis Cessna tetapi kemudian mengklarifikasi bahwa jenis pesawatnya adalah P2006 T. Kemenhub juga memastikan bahwa pesawat itu merupakan milik Indonesia Flying Club dan bukan Politeknik Penerbangan Curug. Kronologi Pesawat Jatuh di BSD Insiden pesawat jatuh di BSD ini dilaporkan terjadi pukul 14.00 WIB. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menjelaskan tiga korban ditemukan meninggal dunia. Dua korban… Selengkapnya »Kronologi Jatuhnya Pesawat Cessna Di Lapangan Sunburst Serpong
Pembangunan infrastruktur konektivitas Jalan Tol Serpong – Balaraja yang terus dipercepat prosesnya berdampak pada penjualan apartemen diwilayah Serpong dan Rawa Buntu karena dekatnya gerbang tol tersebut dengan apartemen dikawasan terdampak. President Director PT Trimitra Propertindo Tbk Suryadi Tan mengungapkan hal itu dalam keterangan tertulisnya. Menurut Suryadi hingga saat ini telah terjual 60 persen atau 361 unit dari total 603 unit apartemen yang dipasarkan. Tol Serpong – Balaraja, terutama Seksi I Serpong – Legok sepanjang 11,3 kilometer yang telah rampung dikerjakan semakin memudahkan aksesibilitas sehingga mobilitas penghuni termasuk The Avenue Serpong dengan tujuan sekedar investasi dan end user yang tinggal untuk melakukan aktivitas sehari-hari. “Nantinya The Avenue hanya akan berjarak kurang… Selengkapnya »Tol Serpong Balaraja Mudahkan Aktivitas Warga Serpong